Jumat, 30 Oktober 2015



PERSIAPAN UKG GURU PENJASORKES 2015
MATERI  :  MEDIA PEMBELAJARAN
SUMBER : MODUL PLPG (Univ. Negeri Malang )

A.                PENGANTAR
            Profesionalisme guru perlu terus dikembangkan seiring dengan perkembangan IPTEK yang kian pesat, sehingga guru juga dituntut untuk terus mengikuti perkembangan tersebut jika tidak ingin ketinggalan jaman dalam pembelajaran di kelasnya. Dampak perkembangan IPTEK terhadap proses pembelajaran adalah diperkayanya Media Pembelajaran seperti buku teks, modul, overhead transparasi, film, video, televisi, slide, hypertext, web, dansebagainnya. Dengan adannya itu guru profesional dituntut mampu memilih dan menggunakan berbagai jenis media pembelajaran yang ada disekitarnya.

B.                 PENGERTIAN MEDIA
Media berasal dari bahasa latinnya adalah Medoe dan merupakan bentuk jamak dari kata Medium yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Sedang menurut Djamarah(1995:136) Media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran.
Ditegaskan lagi oleh Purnawati dan Eldani (2001:4) Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar. Dalam materi ini guru sebagai pengirim pesan, siswa sebagai penerima pesan
Sebuah media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar dan dibaca.

C.                FUNGSI MEDIA PEMBELAJARAN
Dalam proses pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai pembawa pesan dari sumber (guru) menuju penerima (siswa).
Dalam proses pembelajaran Media memiliki kelebihan dan juga memiliki hanbatan dlm pembelajaran.

Menurut Gerlach & Ely ada 3 kelebihan media , yaitu :
1.      Kemampuan Fiksatif, artinnya dapat menangkap, menyimpan, dan menampilkan kembali suatu obyek atau kejadian.
2.      Kemampuan Manipulatif, artinya media dapat menampilkan kembali obyek atau kejadian dengan berbagai macam perubahan(manipulasi) sesuai keperluan, misal diubah ukuranya, kecepatanya, warnanya, serta dapat pula diulang-ulang
3.      Kemampuan Distributif, artinya mampu menjangkau audien yang besar jumlahnya dalam satu kali penyajian secara serempak, misalnya siaran TV atau Radio.

Manfaat Media dalam pembelajran anta lain:
1.      Menarik dan memperbesar perhatian siswa terhadap materi pembelajaran
2.      Mengatasi perbedaan pengalaman belajar berdasarkan latar belakang sosial ekonomi dari siswa
3.      Membantu memberikan pengalaman belajar yang sulit diperoleh dengan cara lain
4.      Menumbuhkan kemampuan berusaha sendiri berdasarkan pengalaman dan kenyataan
5.      Dapat menimbulkan kegairahan belajar
6.      Merangsang siswa menjadi aktif dalam pembelajaran
7.      Memungkinkan siswa belajar sendiri menurut kemampuanya dan minatnya
8.      Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara siswa dengan lingkungan dan kenyataan

D.                KRITERIA PEMILIHAN MEDIA
Dalam memilih media dlm pembelajaran perlu memperhatikan kriteria-kriteria sbb :
1.      Ketepatanya dengan tujuan pembelajaran ( dipilih atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan)
2.      Dukungan terhadap isi bahan pelajaran (untuk bahan pelajaran yg sifatnya fakta, prinsip, konsep dan generalisasi diperlukan media untuk lebih mudah memahami )
3.      Kemudahan memperoleh media ( bisa dibuat sendiri oleh guru )
4.      Ketrampilan guru dalam menggunakan media ( guru bisa mengoperasionalkan media)
5.      Tersedia waktu untuk menggunakan media
6.      Sesuai dengan karakteristik berpikir siswa ( memilih media harus sesuai taraf berfikir siswa, sehingga makna yg terkandung di dalamnya dapat dipahami oleh siswa )

E.                 MACAM MEDIA PEMBELAJARAN
Ada banyak sekali macam media pembelajaran yang dapat di pilih oleh seorang guru dalam proses pembelajaran, berikut macam-macam media pembelajran antara lain :
1.      Media Cetak
-          Sketsa                    - Poster
-          Gambar                 - Kartun dan Karikatur
-          Grafik                    - Tranparasi OHP
-          Bagan

2.      Media Audio/Visual
-          Tape recorder ( audio )
-          OHP ( visual )

3.      Media Audio Visual
-          Televisi, film bersuara, video

4.      Media Komputer
Media ini merupakan media yg amat besar kemampuanya dalam membantu proses belajar mengajar. Adapun kelebihan media komputer ini adalah :
a.       Memiliki semua kemampuan yg dipunyai media audio, visual, maupun film
b.      Dapat merangkum beberapa jenis media dalam satu program
c.       Dapat dipergunakan berbagai efek dan teknik yang tidak dipunyai oleh media yg lain
d.      Dapat menghadirkan sumber yang sukar dan langka
e.       Penggunaan tidak memerlukan ruangan yang terlalu gelap.

Kelemahan media komputer antara lain :
a.       Memerlukan peralatan yg komplek dan mahal harganya
b.      Memerlukan tenaga listrik atau baterai yg pendek umurnya
c.       Persiapan memerlukan kontinuitas kerja yang berurutan

d.      Harus memenuhi persyaratan teknis produksinya.

demikian materi media pembelajaran ini saya bagikan, semoga rangkuman materi ini dapat bermanfaat bagi para guru dalam mempersiapkan diri mengikuti UKG 2015.
mohon saran dan masukan dari rekan - rekan sekalian lewat komentar di blog ini ... terima kasih
GBU selalu ...............


PERSIAPAN UKG GURU PENJASORKES SD TAHUN 2015
MATERI : 
PENGELOLAAN KELAS, GAYA MENGAJAR , MODIFIKASI PERMAINAN
SUMBER : Modul PLPG ( Univ. Negeri Malang )


PENGELOLAAN KELAS DALAM PENJASORKES SD

A.      PENGERTIAN PENGELOLAAN KELAS

            Seorang guru jika ingin berhasil dalam pembelajaran harus bisa mengeloka kelasnya dengan baik. Menejemen pembelajaran yang efektif akan bila seorang guru mampu mengelola kelasnya dengan baik pula.

Dalam pengelolaan kelas perlu memperhatikan hal-hal sbb:
1.      Menetapkan Aturan Kelas ( class routine)
2.      Memulai kegiatan tepat waktu ( getting started)
3.      Mengatur pelajaran (managing the lesson)
4.      Mengelompokkan siswa (Grouping student)
5.      Memanfaatkan ruang/lapangan dan peralatan (utilizing space and equipment)
6.      Mengakhiri pelajaran (ending the lesson)

B.     KEGIATAN PADA TAHAP INTI PEMBELAJARAN
Sesuai Permendiknas No. 41 th 2007 tentang Standar Proses, ada 3 proses yg harus dilalui oleh peserta diddik pada kegiatan inti di kegiatan pembelajaran.
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD yg dijabarkan dalam beberapa indikator. 
Kegiatan inti dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui 3 hal yaitu :
1.      Proses Eksplorasi
2.      Elaborasi
3.      Konfirmasi
Untuk pembelajaran praktek di lapangan, tanpa dirancang secara khusus otomatis telah dilakukan, tetapi untuk pembelajaran materi keshatan di dalam ruang kelas diperlukan perencanaan secara khusus, agar terlihat proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

C.     PENGEMBANGAN PESERTA DIDIK
Salah satu dasar pengembangan pembelajaran penjasorkes adalah developmentaly appropriate practice, artinya metode, materiajar, alat dan fasilitas disesuaikan tingkat pertumbuhan dan perkembangan siswa

Untuk memahami karakteristik peserta didik dapat ditinjau dari segi :
a.       Tingkat pertumbuhan dan perkembangan kognitif
b.      Pertumbuhan dan perkembangan fisik
c.       Pertumbuhan dan perkembangan motorik
d.      Pertumbuhan dan perkembangan mental

Berdasarkan perkembangan Motorik, siswa SD saatnya mengembangakan ketrampilan gerak dasar. Ada 3 gerak dasar yaitu :
1.      Gerak Lokomotor : jalan, lari, lompat, jingkat, merangkak, memanjat dsb
2.      Gerak Non-lokomotor : melentukkan badan kebelakang dan ke depan
3.      Gerak manipulative : menendang bola, memvoli bola, menggiring bola, melempar dsb
Pengembangan peserta didik dapat dikembangkan berdasarkan SK, KD, Indikator dan Tujuan Pembelajaran. Setelah dirumuskan indikator dan tujuan pembelajaran, dilanjutkan mengembangkan materi dan metode pembelajaran.untuk SD materi dikembangkan berbasis permainan ( play & game).
Selain mengembangkan ranah fisik, psikomotor, kognitif, dan afektif, seorang guru penjasorkes harus mengembangkan juga materi berbasis life sklill yaitu ketrampilan yang sesuai dengan alam atau lingkungan.



GAYA MENGAJAR UNTUK PENJASORKES SD

A.               Pengertian Gaya Mengajar
Gaya Mengajar ( Style of teaching) adalah suatu bentuk kegiatan pembelajaran yang dirancang dg sistem berbagai peran antara guru dan siswa, mulai dari peran guru paling dominan (gaya Komando) sampai peran guru hanya sbg fasilitator(gaya mandiri)
Pembagian gaya mengajar didasarkan serangkaian keterlibatan guru dan siswa pada saat pra pertemuan (pre-impact-set), pada saat pertemuan (impact-set), dan setelah pertemuan ( post-impact-set)

B.               Macam-Macam Gaya Mengajar
Ada banayak gaya mengajar dalam pembelajaran penjasorkes SD yang bisa kita pilih sesuai perkembangan peserta didik.

Macam-macam Gaya Mengajar menurut Mosston & Ashworth ada 11 yaitu :
1.      Gaya Komando ( command style / Gaya A )
2.      Gaya Latihan ( Practice Style / Gaya B )
3.      Gaya Resiprocal ( Resiprocal style / Gaya C )
4.      Gaya Periksa Sendiri ( Self Check Style / Gaya D )
5.      Gaya inklusi ( Inclution style / gaya E )
6.      Gaya Pengajaran Mandiri ( The self-teaching style / Gaya K )
7.      Gaya Penemuan Terbimbing ( gaya F )
8.      Gaya Penemuan Konvergen ( Gaya G )
9.      Gaya Divergen ( Gaya H)
10.  Gaya Perencanaan scr individu ( Gaya I )
11.  Gaya Inisiatif dari siswa ( Gaya J )



MENGEMBANGKAN PERMAINAN

            Dalam pembelajaran penjasorkes sering kali guru mengalami kendala dalam membimbing siswa untuk bisa menguasai materi yang diajarkan, hal ini dikarenakan banyak hal. Beberapa hal tersebut antara lain anak-anak takut melakukan permainan ( misal memainkan bola voli ), peraturan terlalu sulit dan kaku, peserta didik tidak mampu melakukan teknik dengan baik dll.
Menurut Teori Behavior dari Thorndike, pengalaman anak yang menyenangkan akan cenderung diulang-ulang, sebaliknya pengalaman yang tidak menyenangkan akan membuat takut untuk melakukanya lagi. Pengalaman yg menyenangkan akan menbuat tujuan pembelajaran mudah tercapai tapi sebaliknya bila kurang menyenangkan mak tujuan pembelajaran akan sulit tercapai juga.
MODIFIKASI PERMAINAN
            Untk mengatasi persolan diatas seorang guru penjasorkes harus bisa memodifikasi suatu permainan supaya peserta didik bisa melakukan permainan dengan gembira dan ingin mengulangnya lagi.
Bentuk modifikasi dapat mencakup berbagai hal , antara lain : peraturan permainan, lapangan permainan, alat fasilitas, cara penscoran dll






PERSIAPAN UKG GURU PENJASORKES SEKOLAH DASAR TAHUN 2015
MATERI :  - MODEL PEMBELAJARAN
SUMBER : Modul Pengembangan Matri Umum Model Pembelajaran ( Univ. Negeri Malang )


MODEL PEMBELAJARAN PENJASKES SD

            Penjasorkes merupakan mata pelajaran yang wajib dilaksanakan di pendidikan formal pada semua jenjang pendidikan, mulai dari SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA/SMK/MAK. Seorang guru penjaskes mengajar di dlm kelas dan di lapangan. Di kelas mengajar pendidikan kesehatan, sedang di lapangan mengajar pendidikan jasmani dan olahraga.
            Untuk mencapai keberhasilan dalam pembelajaran penjaskes diperlukan proses pembelajaran yang tepat, oleh karena itu seorang guru harus memiliki pengetahuan pemahaman dan ketrampilan tentang : perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran penjasorkes yang sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah.

Pembelajaran penjasorkes dikatakan berjalan dan berhasil apabila :
a.       Anak merasa senang dan gembira       : 40 %
b.      Anak kelelahan dan berkeringat         : 30 %
c.       Anak rajin dan disiplin                        : 10 %
d.      Anak belajar ketrampilan motorik       : 20 %

Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya memfasilitasi siswa agar menjadi sosok/individu sesuai denga kompetensi yg diharapkan. Untuk mencapai harapan itu diperlukan materi, pross pembelajaran dan evaluasi. Pengembangan pembelajaran akan terwujud dalam bentuk Model Pembelajaran yang disajikan seorang guru.

Model Pembelajaran akan berhasil apabila memperhatikan hal-hal sbb:
a.       Karakteristik siswa
b.      Materi pembelajaran
c.       Ketersediaan sarpras/infrastruktur
d.      Tujuan pembelajaran yang akan dicapai

Menurut Bloom ada 3 ranah yang harus dikembangkan dalam penjasorkes yaitu :
a.       Psikomotorik;       b. Kognitif dan ;       c. Afektif

Sedang menurut Annarimo ada 4 ; ranah fisik, psikomotorik, kognitif dan afektif
Untuk mencapai tujuan pembelajaran penjasorkes seorang guru harus memahami tentang :
1.      Model Pembelajaran
2.      Pendekatan Pembelajaran
3.      Strategi Pembelajaran
4.      Teknik Pembelajaran

A.   Model Pembelajaran
Model pembelajaran Penjasorkes pada dasarnya merupakan gambaran pembelajaran mulai dari awal sampai akhir yg disajikan oleh seorang guru. Dengan kata lain model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran
Ada 4 kelompok model pembelajaran ( mnrt Bruce Joyce & Marshal Weil ) yaitu : (1)model interaksi sosial; (2) model pengolahan informasi; (3) model personal-humanistik; dan (4)model modifikasi tingkah laku

B.   Pendekatan Pembelajaran
Merupakan titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, sifatnya masih sangat umum, didalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu.

Ada 2 jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru ( teacher centered approach)

Secara spesifikada 6 Pendekatan Pembelajaran yg dapat digunakan dalam pembelajaran penjasorkes yaitu :
1.      Pendekatan Pengetahuan-Ketrampilan (Knoledge-Skill Approach)
2.      Pendekatan Sosialisasi ( Socialization Approach)
3.      Pendekatan Personalisasi
4.      Pendekatan Belajar ( Learning Approach)
5.      Pendekatan Motor Learning
6.      Pendekatan Taktis Permainan ( Tactical Games Approach )

C.   Metode Pembelajaran
Metode Pembelajaran adalah suatu cara yg digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode ini dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran. Ada beberapa metode pembelajaran yg dapat digunakan antara lain : (1) Ceramah; (2)demontrasi; (3) diskusi; (4) simulasi; (5) penugasan; (6) pengalaman lapangan dsb.
Jadi Metode adalah prosedur pembelajaran yang difokuskan ke pencapaian tujuan.

D.   Strategi Pembelajaran
Adalah suatu paket materi dan prosedur pembelajaran yang dipergunakan scr bersama-sama dan diorganisasikan untuk memperoleh hasil belajar yg diharapkan.
Dilihat dari strateginya pembelajaran dikelompokkan jadi 2 bagian yaitu (1) exposition-discovery learning dan (2) group-individual

Ditinjau dari cara penyajianya & pengolahanya ada 2 : (1) induktif dan (2) deduktif
Komponen Strategi Pembelajaran (Gabbard, Le Blanc, dan Lovy 1994) meliputi :
1.      Metode penyampaian bahan ajar
2.      Pola organiasasiyang digunakan guru untuk menyampaikan materi
3.      Bentuk komonikasi yang dipergunakan.

E.   Teknik Pembelajaran
Adalah cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik.
Pemilihan metode pembelajaran motorik didasarkan pada tingkat kompleksitas ketrampilan yang dipelajari.
Jika kompleksitas rendah lebih efektif menggunakan metode keseluruhan(whole-methode) ; jika kompleksitas tinggi lebih efektif dg metode bagian(part-methode) atau bagian keseluruhan (part-whole methode)
Untuk pembelajaran di kelas dapat menggunakan metode diskusi, tanya jawab, ceramah dsb...
                 
            Demikian yang bisa saya sampaikan tentang materi model pembelajaran penjasorkes SD kali , Penulis berharap rangkuman materi ini dapat bermanfaat dalam mempersiapkan diri menghadapi UKG 2015 ........... Sucses slalu . 

GOD BLESS U...........

Sabtu, 26 September 2015


Salam Satu Data Sahabat OPS
   
      Untuk persiapan penerbitan SKTP bagi PTK yang telah sertifikasi, sebaiknya sahabat OPS segera melakukan cek kevalitan data masing-masing PTK di instansi masing-masing, sehingga nanti klo ada data yang masih blpm valid kita dapat segera membenahi data melalui aplikasi dapodik di instansi masing-masing .....

     Saat ini aplikasi info GTK sudah bisa dibuka dan memberikan informasi data yang telah kita sinkronasikan pada aplikasi dapodik

Mulai tahun ajaran 2015/2016 ini, situs resmi untuk cek info Guru yang telah diakomodir oleh Ditjen GTK (Guru dan Tenaga Kependidikan) di URL situs http://info.gtk.kemdikbud.go.id.

Untuk melihat status penerbitan SK TPP dan data guru dapat mengunjungi salah satu links laman resmi cek Lembar Info PTK / Info Guru semester 1 tahun ajaran 2015/2016 saat ini, silahkan klik pada salah satu links berikut, setelah masuk tampilan baru, silahkan pilih "Kembali Beranda" :


Berikut ini kami sampaikan cara login pada aplikasi GTK :


1. Masukan NRG / NIK sebagai UserID Jika sudah sertifikasi dan NUPTK jika belum sertifikasi 
2. Masukan tanggal lahir sebagai password dengan format penulisan YYYYMMDD,
   dimana : YYYY = tahun lahir 4 digit, MM = bulan 2 digit, DD = tanggal 2 digit. 
  

 Contoh : Tanggal lahir 05 Agustus 1975, maka cara menuliskannya : 19750805




Jika masih terdapat ke tidaksesuaian data di lembar info PTK dengan data riil, maka lakukan pengecekan data Anda di Aplikasi Dapodik sekolah, lakukan perbaikan dan disynkron ulang.

Seperti pada periode sebelumnya, bahwasanya penerima tunjangan profesi pendidik  / guru harus memenuhi syarat yang telah ditetapkan, utamanya memiliki beban mengajar minimal 24 jam tatap muka dalam setiap minggunya. Penerbitan SK TPP untuk semester 1 tahun ajaran 2015/2016 didasarkan pada data yang telah dikirim melalui aplikasi Dapodikdas pada semester 1 tahun ajaran 2015/2016 versi 4.0.0 atau versi 4.0.1 (versi terbaru aplikasi Dapodik SD, SMP, SLB).

Demikian informasi ini yang bisa kami sampaikan tentang Cara Cek Lembar Info GTK Semester 1 Tahun Ajaran 2015/2016  Semoga informasi ini dapat bagi sahabat OPS.
Salam kompak bagi kita smua ............... GBU

Senin, 14 September 2015

       

        Bagi para operator ataupun PNS yang masih bingung dalam pengisian PUPNS berikut kami sampaikan video tutorial secara lengkap, semoga menjadi petunjuk dan dapat membantu bagi para ops maupun PNS yang mengimput data pribadi masing-masing .....
selamat bekerja ..........
 

Jumat, 04 September 2015

BAGAAIMANA MENCETAK ULANG KARTU AJUAN NO KODE REGRISTASI PUPNS ?

     Saat ini PUPNS menjadi perhatian bagi para pegawai dan para operator penginput data PNS, berbagai kendala muncul pada saat regristasi ini dikarenakan banyaknya pengguna aplikasi epupns secara bersamaan.
salah satu kendala yang muncul adalah setelah berhasil regristasi susah sekali untuk mencetak bukti regristasi yang akan diajukan ke BKD.
berikut penulis berbagi untuk mengatasi persoalan tersebut di atas.

Langkah-langkah cetak ulang kartu no regristasi bagi yang sudah berhasil regristasi sbb:

1. Carilah waktu luang yang tepat dimana sedikit orang yang menggunakan aplikasi epupns ( biasanya saat pagi sebelum jam kerja atau sebelum jm 06.00 wib) atau waktu waktu tertentu yg sekiranya pengunjung sedikit

2. Gunakan warnet atau wiffi atau modem yang memiliki sinyal yang kuat.

3. Masuk ke https://epupns.go.id/menu .. maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini :

4. Klik pilihan masuk, maka akan muncul tampilan sbb:

5. Langsung klik pilihan cetak ulang no register .....
    ( catatan abaikan kolom isian no register / tidak usah diisi )
    setelah klik cetak ulang kartu register akan muncul menu sbb:

6. Isikan nip baru pns yang akan di cetak..... lalu klik OK
     maka akan muncul tampilan sbb :

7. Isikan jawaban dari pertanyaaan kata kunci pada saat melakukan regristasi lalu klik OK....... maka akan muncul tampilan sbb:

8. Klik pilihan Cetak .... bila server lancar maka akan muncul tampilan kartu register sbb:

9. Setelah muncul tampilan diatas maka silakan cetak langsung atau disimpan dahulu ke format pdf dengan cara ctrl+P

catatan : lebih baik simpan dahulu ke file pdf sebagai antisipasi bila kartu terselip atau hilang.

Demikian cara cetak ulang kartu register, smoga bermanfaat bagi kita semua.

"mari kita saling berbagi"